Kebebasan yang Kebablasan

Bismillahirrahmaanirrahim.
Assalamualaikum.

Pertama saya ingin menyampaikan bahwa postingan ini hanya akan membahas singkat saja. Saya bukan orang sosial yang pandai berpatah kata tentang hukum dan hak kemanusiaan. Saya pula masih belajar Alquran dan hadist. Mohon maaf jika postingan ini banyak mengandungi kesalahan karena sesungguhnya kesalahan milik manusia dan kesempuranaan milik Allah SWT.

Sadar atau tidak sadar kita sering mempeta-petakan sesuatu. Dia adalah golongan ini. Dia adalah golongan itu. Tidak usah jauh-jauh. Negara adalah buktinya. Status 'warga negara' sebuah negara telah mengkotakkan kita yang hakikatnya sama-sama manusia. Warga negara ini akan membela habis-habisan orang di warga negaranya. Sifat nasionalisme katanya. Baiklah, saya tidak akan membahas lebih lanjut mengenai sifat nasioalisme ini.

Begitu pula dengan agama. Agama A, agama B, agama C. Saya hanya akan memberi contoh agama saya, Islam. Sadarkah kita bahwa kita mempetakan agama ini? 

"Dia kan islam (blablabla). Sesat." Itulah ungkapan yang sering dilontarkan di akhir zaman ini.

Wahai saudaraku sesama muslim, ingatlah sabda Rasulullah SAW,"

Dari Ibnu Umar r.a : Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang berkata kepada saudaranya,"Hai Kafir!" maka ucapan itu kembali kepada salah seorang antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kapada yang mengucapkan."

Nabi pun telah berpesan sesungguhnya di akhir zaman akan banyak pengelompokan-pengelompokan agama. Agama Islam sendiri akan terbagi menjadi berpuluh-puluh. Hal ini akan menyebabkan muslim itu sendiri enggan menolong sesama muslim hanya karena beranggapan bahwa islam yang dianutnya lebih 'benar'. Maka Rasulullah mengatakan kurang lebih seperti ini " bahwa hanya ada satu kepercayaan yaitu yang mempercayai Al-quran dan mengikuti sunnah ku yang akan merasakan surga." 

Oleh itu, tepuk diri tanya hati. Apakah kita termasuk orang yang mengkotak-kotakkan islam. Mengatakan dia islam ini, dia islam itu. Jika ya, marilah kita sama-sama beristighfar. Semoga Allah menerangi jalan kita menjadi muslim sejati. Bukan islam ini. Bukan islam itu. Kita adalah muslim dan semua muslim adalah saudara.

Sudah berbulan-bulan ini saya selalu terbaca 'status' seseorang, yang kurang lebih saya cukup kenal dengan latarbelakang kehidupan dan keluarganya. Seorang muslim yang dapat saya katakan 'liberal'. Ketika dengan 'bagusnya' dia menilai agamanya, Islam, dari manusia-manusia yang menganutnya. Padahal, manusia adalah gudangnya salah dan khilaf. Menilai islam haruslah dari Alqur'an dan sunnah Rasulullah. Dan begitu lantangnya ia menentang hukum Allah dengan mengatasnamakan nasionalisme, hak asasi manusia dan kaum minoritas. Mengherankannya lagi, sanggupnya ia men'share' status dari group "atheis" (tak perlu saya berikan nama lengkap group itu). Naudzubillahminzalik. Mungkin kalau saya angkat bicara di 'status'nya, terbukalah sudah aib nya. Alhamdulillah saya masih sadar bahwa Allah Maha Menutupi aib manusia sehingga saya berusaha tahan diri untuk berkata yang tidak perlu. 

Wahai saudaraku, hanya sekedar mengingatkan diri. Berhati-hatilah dengan pemikiran liberal. Kebebasan. Pemikiran hasil perkembangan abad modern. Bebas berpikir. Bebas berbuat. Bahkan merasa bebas meninggalkan agama. Padahal, agama adalah pegangan hidup agar tidak kebablasan dalam berbuat dan berpikir. Lihatlah kegemilangan di zaman Andalusia. Para khilafah yang senantiasa mengingat Allah. Mereka berpegang pada Quran dan Hadist sampai suatu ketika ketamakan pada kekuasaan dan duniawi membuatnya terjatuh. Hingga sekarang, Islam seakan berat untuk bangkit dari keterpurukan. Mungkin karena kita masih berpikir ala liberal yang jelas sudah dampaknya di muka bumi. Wa'allahua'lam.

Dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah SAW bersabda,"Islam pada mulanya asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbahagialah kiranya yang terasing."

Dari Anas r.a : Rasulullah SAW bersabda," Belum akan terjadi kiamat, selama masih ada orang yang iman kepada Allah di muka bumi ini."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOK REVIEW – PELUKIS JALANAN & ARKITEK JALANAN BY TEME ABDULLAH

My University Life (Part 1)

10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI